Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2011

Terdakwa Cikeusik Divonis 3–6 Bulan

SERANG - Pengadilan Negeri (PN) Serang, Kamis (28/7), membacakan vonis 12 terdakwa bentrokan di Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, yang menewaskan tiga Jamaah Ahmadiyah pada 6 Februari 2011. Sidang digelar di tiga ruang berbeda yang dijaga ketat aparat kepolisian. Vonis yang dijatuhkan majelis hakim terhadap terdakwa berbeda-beda antara 3 bulan hingga 6 bulan penjara. Terdakwa Dani bin Misra, yang masih berusia 17 tahun, divonis hukuman 3 bulan penjara, Idris alias Idis bin Mahdani divonis 5 bulan 15 hari. Terdakwa lain yang dijatuhi hukuman masing-masing 6 bulan penjara, yakni Yusup Abidin alias Asmat bin Kamsa, Adam Damini bin Armad, Saad Baharudin bin Sapri, Yusri bin Bisri, Muhammad Rohidin bin Eman, H Ujang Muhammad Arief bin Abuya Surya, Endang bin Sidik, Muhammad bin Syarief, Ujang bin Sohari, dan H Muhammad Munir bin Bisri. Rata-rata mereka melanggar Pasal 160 KUHP tentang penghasutan dan turut serta sehingga menyebabkan hilangnya nya

BIKIN WASWAS

JAKARTA - Kemenangan 4-3 atas Turkmenistan menjadi pelajaran berharga bagi tim nasional In­donesia. Memang hasil itu mengan­tarkan skuad Merah Putih ke putaran ke­tiga kuali­fikasi Piala Dunia 2010 Zo­na Asia. Na­mun, masih banyak pe­ker­jaan yang harus dilakukan oleh pelatih Wim Rijsbergen sebelum mengarungi persaingan yang lebih ketat. Pekerjaan rumah (PR) pa­ling men­colok yang ha­rus segera di­tun­­taskan ber­kaitan de­ngan ma­salah sta­mina pe­main. Fir­man Uti­na dkk be­lum mam­pu ber­main de­ngan tenaga penuh selama 90 menit. Hal itu terlihat saat mereka meladeni Turkmenistan di Gelora Bung Karno, Jakarta, tadi malam (28/7). Karena stamina penggawa timnas drop, Turkmenistan dengan mudah berhasil menceploskan dua gol pada menit ke-83 dan ke-86 lewat Berdy Shamuradov dan Gahrymanberdy. Pa­dahal, saat itu Turkmenistan tinggal bermain dengan sepuluh orang setelah Bahtiyar Hojaahmedov dihukum kartu merah pada menit ke-78. Jika satu gol lagi bisa dicetak tim ta­mu, Indonesia harus

Tim Robot ITB Menang di Amerika

Syawaludin Ramatullah, Samratul Fuadi, Aslih Damaetri dan Dody Suhendra merupakan empat mahasiswa ITB yang mengharumkan Indonesia dalam kompetisi robot internasional. Robot pemadam kebakaran yang mereka desain membutuhkan riset dua tahun, sehingga wajar saja jika berhasil jadi juara. Syawaluddin menjelaskan riset robot ini dimulai sejak akhir 2008 dan menghabiskan dana riset hingga 60 juta. Sedangkan dana untuk membuat robot berkaki enam menghabiskan biaya 20-40 juta. Biaya membangun robot yang hitam menghabiskan biaya Rp 20 juta sedangkan yang merah Rp 40 juta. Yang merah memang lebih mahal karena kualitas perangkatnya lebih bagus. Kedua robot ini menggunakan prosesor Atmell sebagai “otak” atau micro controller dari robot tersebut. Program-program seperti gerakan dimasukkan ke dalam prosesor tersebut. Robot-robot tersebut menggunakan prinsip kalelawar untuk bergerak. Untuk sensor gerak, kedua robot tersebut memancarkan suara ultrasonik, pantulan dari suara tersebut akan diolah rob

UNSERA Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa Melalui Korea IT Volunteers

Korea IT Volunteers Dalam upaya mengembangkan skill dan menunjang peningkatan kompetensi mahasiswa. Kampus Unsera mengadakan program pengembangan skill mahasiswa dan pertukaran budaya, sebagai penunjang kompetensi jurusan yang akan berlangsung dari tanggal 11 Juli sampai 10 Agustus 2011, atas kerja sama Universitas Serang Raya (Unsera) dengan Korea Internet Volunteer (KIV) Teams dari Korea. Program ini dibuka langsung oleh rektor unsera (Drs.H. Hamdan, MM) dalam acara Welcome Ceremony KIV Teams,senin (11/07) di Aula Unsera. Selain dihibur dengan pentas seni kebudayaan Banten, acara tersebut juga dihadiri delapan pelajar asal korea, rektorat, akademika, puluhan mahasiswa Unsera sebagai peserta dalam pelatihan yang akan berlangsung satu bulan kedepan. Selain itu, dalam program ini banyak kegiatan yang akan dilaksanakan seperti Android development, Robotika, Animasi TV, CISCO, pengembangan bahasa Inggris dan Korea, dan Pertukaran budaya.

Mahasiswa ITB Rancang Solusi Kemacetan Lalu Lintas Bandung

BANDUNG, itb.ac.id - Masalah kemacetan dan kesemrawutan transportasi kota Bandung membuat mahasiswa-mahasiswa Teknik Mesin ITB menciptakan solusi untuk masalah tersebut. Perancangan transportasi ini berupa pembangunan monorail dan light rail transit (LRT) di jalan-jalan yang memang merupakan sarang kemacetan. Jenis kereta dan jalur yang dilalui pun dipikirkan secara matang agar solusi ini dapat bekerja dengan maksimal. Ketujuh mahasiswa Teknik Mesin tersebut adalah Catra Prathama, Hilman Frimadi,Zito Harianja, Amar Hamzah Suryono, Adityo Pratomo Putra, Agung Fauzi Hanafi dan Aditya Nur Febriartanto.Dengan pengetahuan yang dimiliki sebuah rancangan yang sebelumnya untuk tugas salah satu mata kuliah ini semakin dimatangkan dengan adanya dukungan dari dosen yang bersangkutan. Menurut Catra Prathama untuk mengatasi masalah kemacetan kota Bandung yang memiliki pertumbuhan penduduk yang cepat dibutuhkan armada transportasi masal yang tentunya tidak mengganggu lalu lintas yang telah ada s

DPR Minta Untirta Direlokasi

SERANG - Rombongan Komisi X DPR RI mengunjungi kampus Untirta di Jalan Raya Jakarta Km 4, Pakupatan, Kota Serang, Senin (25/7). Dalam pertemuan, ter­ung­kap bahwa lahan kampus Untirta saat ini sudah tidak layak me­nampung mahasiswa, karena terlalu sempit, sehingga harus pindah. Rektor Untirta Prof Dr Rahman Ab­­dullah mengungkapkan, saat ini Untirta dihuni oleh 14.700 ma­hasiswa, ditambah 2.400 ma­hasiswa baru dari jalur pe­ne­ri­maan tahun 2011 ini. Se­jumlah ma­hasiswa tersebut me­nempati 2,7 hektare lahan di kampus Serang dan 2,2 hektare lahan di kam­pus Cilegon. “Jika diban­ding­kan antara jumlah lahan dengan jumlah mahasiswa, memang sudah memprihatinkan,” kata Rahman kepada pimpinan dan sejumlah anggota Komisi X DPR di ruang rapat Rektorat Untirta. Menurut Rahman, Dirjen Dikti Djoko Santoso saat berkunjung ke Untirta pekan lalu, telah men­jamin siap membangun kons­truksi kampus baru asalkan ada lahan yang representatif. Ia menambahkan, saat ini Untirta sudah mendapatkan anggaran