JAKARTA - Kemenangan 4-3 atas Turkmenistan menjadi pelajaran berharga bagi tim nasional Indonesia. Memang hasil itu mengantarkan skuad Merah Putih ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2010 Zona Asia. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh pelatih Wim Rijsbergen sebelum mengarungi persaingan yang lebih ketat.
Pekerjaan rumah (PR) paling mencolok yang harus segera dituntaskan berkaitan dengan masalah stamina pemain. Firman Utina dkk belum mampu bermain dengan tenaga penuh selama 90 menit. Hal itu terlihat saat mereka meladeni Turkmenistan di Gelora Bung Karno, Jakarta, tadi malam (28/7).
Karena stamina penggawa timnas drop, Turkmenistan dengan mudah berhasil menceploskan dua gol pada menit ke-83 dan ke-86 lewat Berdy Shamuradov dan Gahrymanberdy. Padahal, saat itu Turkmenistan tinggal bermain dengan sepuluh orang setelah Bahtiyar Hojaahmedov dihukum kartu merah pada menit ke-78.
Jika satu gol lagi bisa dicetak tim tamu, Indonesia harus gigit jari. Sebab, dengan skor 4-4, Turkmenistan yang berhak lolos ke putaran ketiga karena unggul dalam gol away. Pada laga pertama di Ashgabat 23 Juli lalu, kedua tim bermain imbang 1-1.
Dalam konferensi pers setelah pertandingan, pelatih timnas Wim Rijsbergen mengakui bahwa pasukannya kehilangan konsentrasi, terutama pada menit-menit akhir. Itulah yang membuat gawang Ferry Rotinsulu kebobolan dua gol hanya dalam kurun waktu tiga menit.
“Itu terjadi karena stamina pemain belum maksimal. Stamina yang tidak bagus membuat konsentrasi bermain buyar. Itulah yang terjadi sehingga Turkmenistan berhasil mencetak dua gol dengan mudah,” tutur Rijsbergen.
Mantan pemain timnas Belanda tersebut menyatakan, stamina buruk akan menjadi garapan utamanya sebelum tim berlaga di babak penyisihan grup Zona Asia yang akan dimulai pada 2 September mendatang. “Dari sini, kami akan mencoba untuk terus meningkatkan performa tim. Stamina pemain harus ditingkatkan lagi karena babak berikutnya pasti lebih sulit,” tegasnya.
Rijsbergen menyatakan akan segera melakukan evaluasi. Mulai segi stamina pemain hingga strategi dalam pertandingan. “Kami akan pelajari video pertandingan untuk kemudian melakukan perbaikan-perbaikan,” terang pemain timnas Belanda pada final Piala Dunia 1974 dan 1978 itu.
Terlepas dari banyaknya catatan, kesuksesan timnas layak diapresiasi. Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman sangat senang dengan capaian skuad Merah Putih. “Waswas juga melihat pertandingan tadi (malam-red). Tapi, itu hasil yang sangat memuaskan jika melihat minimnya persiapan yang kita lakukan,” kata Farid, tadi malam.
Belajar dari kejadian tersebut, Farid menyatakan bahwa PSSI segera menetapkan waktu dimulainya pemusatan latihan (TC). “Kami segera rapat untuk membahas TC timnas. Yang pasti, persiapan menjelang putaran ketiga harus dilakukan secepatnya. Sebab, awal September kita harus mulai bertanding,” terangnya. (jpnn/alt/ndu)
http://radarbanten.com/
Tgl : 29 Juli 2011
Pekerjaan rumah (PR) paling mencolok yang harus segera dituntaskan berkaitan dengan masalah stamina pemain. Firman Utina dkk belum mampu bermain dengan tenaga penuh selama 90 menit. Hal itu terlihat saat mereka meladeni Turkmenistan di Gelora Bung Karno, Jakarta, tadi malam (28/7).
Karena stamina penggawa timnas drop, Turkmenistan dengan mudah berhasil menceploskan dua gol pada menit ke-83 dan ke-86 lewat Berdy Shamuradov dan Gahrymanberdy. Padahal, saat itu Turkmenistan tinggal bermain dengan sepuluh orang setelah Bahtiyar Hojaahmedov dihukum kartu merah pada menit ke-78.
Jika satu gol lagi bisa dicetak tim tamu, Indonesia harus gigit jari. Sebab, dengan skor 4-4, Turkmenistan yang berhak lolos ke putaran ketiga karena unggul dalam gol away. Pada laga pertama di Ashgabat 23 Juli lalu, kedua tim bermain imbang 1-1.
Dalam konferensi pers setelah pertandingan, pelatih timnas Wim Rijsbergen mengakui bahwa pasukannya kehilangan konsentrasi, terutama pada menit-menit akhir. Itulah yang membuat gawang Ferry Rotinsulu kebobolan dua gol hanya dalam kurun waktu tiga menit.
“Itu terjadi karena stamina pemain belum maksimal. Stamina yang tidak bagus membuat konsentrasi bermain buyar. Itulah yang terjadi sehingga Turkmenistan berhasil mencetak dua gol dengan mudah,” tutur Rijsbergen.
Mantan pemain timnas Belanda tersebut menyatakan, stamina buruk akan menjadi garapan utamanya sebelum tim berlaga di babak penyisihan grup Zona Asia yang akan dimulai pada 2 September mendatang. “Dari sini, kami akan mencoba untuk terus meningkatkan performa tim. Stamina pemain harus ditingkatkan lagi karena babak berikutnya pasti lebih sulit,” tegasnya.
Rijsbergen menyatakan akan segera melakukan evaluasi. Mulai segi stamina pemain hingga strategi dalam pertandingan. “Kami akan pelajari video pertandingan untuk kemudian melakukan perbaikan-perbaikan,” terang pemain timnas Belanda pada final Piala Dunia 1974 dan 1978 itu.
Terlepas dari banyaknya catatan, kesuksesan timnas layak diapresiasi. Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman sangat senang dengan capaian skuad Merah Putih. “Waswas juga melihat pertandingan tadi (malam-red). Tapi, itu hasil yang sangat memuaskan jika melihat minimnya persiapan yang kita lakukan,” kata Farid, tadi malam.
Belajar dari kejadian tersebut, Farid menyatakan bahwa PSSI segera menetapkan waktu dimulainya pemusatan latihan (TC). “Kami segera rapat untuk membahas TC timnas. Yang pasti, persiapan menjelang putaran ketiga harus dilakukan secepatnya. Sebab, awal September kita harus mulai bertanding,” terangnya. (jpnn/alt/ndu)
http://radarbanten.com/
Tgl : 29 Juli 2011
Comments
Post a Comment
Terimakasih Anda Sudah Mengunjungi Dan Semoga Blog Ini Bermanfaat