TANGERANG – Seorang karyawati sebuah rumah makan terkenal di Kabupaten Tangerang mengaku telah dua kali diperkosa bosnya. Karyawati berinisial AM itu masih di bawah umur. Pada 5 September dan 12 September 2011, korban yang baru berusia 15 tahun itu mengaku telah diperkosa AS (60).
Menurut AM, dia tidak berani melaporkan bosnya karena diancam dan malu aib tersebut diketahui khalayak umum jika melaporkan AS ke polisi. “Yang kemarin (Senin, 12/9) adalah yang kedua kali. Sebelumnya, tiga hari saya baru bekerja AS telah memperkosa saya, tetapi saya tidak berani melapor karena malu dan diancam untuk tidak melapor,” ujar korban.
AM menuturkan, peristiwa pemerkosaan kedua itu terjadi di mess rumah makan milik AS sekira pukul 13.00 WIB. AS dikatakan memaksa AM untuk melayani birahinya ketika mess dalam keadaan kosong. Untuk membuktikan kasus itu, AM divisum di Rumah Sakit Bojong Pemda.
Menurut keterangan Ibu korban, Nurlela (35), peristiwa pemerkosaan terjadi Senin (12/9) siang sekira pukul 13.00 WIB. “Dari cerita AM, bosnya memang sering kali menggodanya, tapi dia tetap berusaha menghindar,” ujarnya.
Dugaan pemerkosaan itu mengundang reaksi warga sekitar. Buntutnya, Senin (12/9) malam, ratusan warga sekitar rumah makan yang beralamat di Jalan Raya Kadu Agung, Desa Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, datang untuk meminta pertanggungjawaban AS. Sayangnya, AS tidak ada. “Kami hanya datang untuk meminta pertanggungjawaban dari dia (AS-red), pemilik rumah makan ini,” ujar Agus, salah satu warga.
Dihubungi lewat ponsel, Kasatreskrim Polres Metro Tangerang Kabupaten Kompol Shinto Silitonga mengatakan, pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti tambahan. Kasus tersebut masih dalam penyelidikan. “Kami masih terus mendalami kasus dugaan pemerkosaan seorang bos terhadap pegawainya. Saat ini aparat kepolisian masih mengumpulkan bukti-bukti tambahan, termasuk mendengarkan keterangan dari beberapa saksi,” tukasnya. (mg-19/don/del/zen)
Sumber : http://radarbanten.com
Menurut AM, dia tidak berani melaporkan bosnya karena diancam dan malu aib tersebut diketahui khalayak umum jika melaporkan AS ke polisi. “Yang kemarin (Senin, 12/9) adalah yang kedua kali. Sebelumnya, tiga hari saya baru bekerja AS telah memperkosa saya, tetapi saya tidak berani melapor karena malu dan diancam untuk tidak melapor,” ujar korban.
AM menuturkan, peristiwa pemerkosaan kedua itu terjadi di mess rumah makan milik AS sekira pukul 13.00 WIB. AS dikatakan memaksa AM untuk melayani birahinya ketika mess dalam keadaan kosong. Untuk membuktikan kasus itu, AM divisum di Rumah Sakit Bojong Pemda.
Menurut keterangan Ibu korban, Nurlela (35), peristiwa pemerkosaan terjadi Senin (12/9) siang sekira pukul 13.00 WIB. “Dari cerita AM, bosnya memang sering kali menggodanya, tapi dia tetap berusaha menghindar,” ujarnya.
Dugaan pemerkosaan itu mengundang reaksi warga sekitar. Buntutnya, Senin (12/9) malam, ratusan warga sekitar rumah makan yang beralamat di Jalan Raya Kadu Agung, Desa Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, datang untuk meminta pertanggungjawaban AS. Sayangnya, AS tidak ada. “Kami hanya datang untuk meminta pertanggungjawaban dari dia (AS-red), pemilik rumah makan ini,” ujar Agus, salah satu warga.
Dihubungi lewat ponsel, Kasatreskrim Polres Metro Tangerang Kabupaten Kompol Shinto Silitonga mengatakan, pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti tambahan. Kasus tersebut masih dalam penyelidikan. “Kami masih terus mendalami kasus dugaan pemerkosaan seorang bos terhadap pegawainya. Saat ini aparat kepolisian masih mengumpulkan bukti-bukti tambahan, termasuk mendengarkan keterangan dari beberapa saksi,” tukasnya. (mg-19/don/del/zen)
Sumber : http://radarbanten.com
Comments
Post a Comment
Terimakasih Anda Sudah Mengunjungi Dan Semoga Blog Ini Bermanfaat