Taman Nasional Ujung Kulon terletak di bagian paling barat Pulau Jawa, Indonesia. Kawasan Taman nasional ini juga memasukan wilayah Krakatau dan beberapa pulau kecil disekitarnya seperti Pulau Handeuleum dan Pulau Peucang. Taman ini mempunyai luas sekitar 1,206 km² (443 km² diantaranya adalah laut), yang dimulai dari tanjung Ujung Kulon sampai dengan Samudera Hindia.
Taman Nasional ini menjadi Taman Nasional pertama yang diresmikan di Indonesia, dan juga sudah diresmikan sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO pada tahun 1992, karena wilayahnya mencakupi hutan lindung yang sangat luas. Sampai saat ini kurang lebih 50 sampai dengan 60 badak hidup di habitat ini.
Pada awalnya Ujung Kulon adalah daerah pertanian pada beberapa masa sampai akhirnya hancur lebur dan habis seluruh penduduknya ketika Gunung Krakatau meletus pada tanggal 27 Agustus 1883 yang akhirnya mengubahnya kawasan ini kembali menjadi hutan.Izin untuk masuk ke Taman Nasional ini dapat diperoleh di Kantor Pusat Taman Nasional di Kota Labuan atau Tamanjaya. Penginapan dapat diperoleh di Pulau Handeuleum dan Peucang.
Lautnya asyik untuk snorkelling, diving atau berselancar. Pantai pasir putihnya menarik peminat sun bathing, hutannya menantang bagi para pecinta flora dan fauna dengan mengamati langsung dari habitat aslinya. Apalagi jika kita sempat menikmati penyu bertelur, wah indahnya. Oleh karena itu tak cukup waktu hanya satu hari untuk menikmati keindahan tersebut.
Menikmati pantainya yan berpasir putih itu saja sudah memerlukan waktu lama. Pantai yang membentang panjang, diapit kerimbunan hutan hijau di satu sisi dan hempasan ombak dari laut dari sisi lainnya, seakan tidak ada habis-habisnya kita mengagumi keindahan lama ini. Apalagi, tidak ada kebisingan disana, selain deburan omba, gemercik dedaunan yang tertiup angin dan jeritan burung laut. Pantai kelejetan memang semakin menambah eksotisnya suasana.
Pantai kelejetan yang ada di Taman Nasional Ujung Kulon itu, hanya satu dari sekian banyak keindahan alam Ujung Kulon. Masih ada Sang Hyang Sirah, sebuah tebing berbatu yang lagsung berhadapan dengan laut biru. Atau surga kecil pulau peucan, yang di kelilingi pasir puith, pantai laut biru, dan keindahan taman laut.
Berwisata ke Taman Nasional Ujung Kulon memang benar – benar menikmati sebuah kawasan yang masih asli. Tidak ada pemukiman penduduk apalagi warung makanan yang umumnya betebaran di kawasan wisata. Jadi bila kita kesana, kita harus sudah benar-benar meyiapkan semua keperluan dengan baik. Selain kondisi tubuh yang harus fit, kitu juga harus mempersiaplan persiapan bertualang dialam bebas.
Sumber : Posted by ciebal
Taman Nasional ini menjadi Taman Nasional pertama yang diresmikan di Indonesia, dan juga sudah diresmikan sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO pada tahun 1992, karena wilayahnya mencakupi hutan lindung yang sangat luas. Sampai saat ini kurang lebih 50 sampai dengan 60 badak hidup di habitat ini.
Pada awalnya Ujung Kulon adalah daerah pertanian pada beberapa masa sampai akhirnya hancur lebur dan habis seluruh penduduknya ketika Gunung Krakatau meletus pada tanggal 27 Agustus 1883 yang akhirnya mengubahnya kawasan ini kembali menjadi hutan.Izin untuk masuk ke Taman Nasional ini dapat diperoleh di Kantor Pusat Taman Nasional di Kota Labuan atau Tamanjaya. Penginapan dapat diperoleh di Pulau Handeuleum dan Peucang.
Lautnya asyik untuk snorkelling, diving atau berselancar. Pantai pasir putihnya menarik peminat sun bathing, hutannya menantang bagi para pecinta flora dan fauna dengan mengamati langsung dari habitat aslinya. Apalagi jika kita sempat menikmati penyu bertelur, wah indahnya. Oleh karena itu tak cukup waktu hanya satu hari untuk menikmati keindahan tersebut.
Menikmati pantainya yan berpasir putih itu saja sudah memerlukan waktu lama. Pantai yang membentang panjang, diapit kerimbunan hutan hijau di satu sisi dan hempasan ombak dari laut dari sisi lainnya, seakan tidak ada habis-habisnya kita mengagumi keindahan lama ini. Apalagi, tidak ada kebisingan disana, selain deburan omba, gemercik dedaunan yang tertiup angin dan jeritan burung laut. Pantai kelejetan memang semakin menambah eksotisnya suasana.
Pantai kelejetan yang ada di Taman Nasional Ujung Kulon itu, hanya satu dari sekian banyak keindahan alam Ujung Kulon. Masih ada Sang Hyang Sirah, sebuah tebing berbatu yang lagsung berhadapan dengan laut biru. Atau surga kecil pulau peucan, yang di kelilingi pasir puith, pantai laut biru, dan keindahan taman laut.
Berwisata ke Taman Nasional Ujung Kulon memang benar – benar menikmati sebuah kawasan yang masih asli. Tidak ada pemukiman penduduk apalagi warung makanan yang umumnya betebaran di kawasan wisata. Jadi bila kita kesana, kita harus sudah benar-benar meyiapkan semua keperluan dengan baik. Selain kondisi tubuh yang harus fit, kitu juga harus mempersiaplan persiapan bertualang dialam bebas.
Sumber : Posted by ciebal
Comments
Post a Comment
Terimakasih Anda Sudah Mengunjungi Dan Semoga Blog Ini Bermanfaat