Skip to main content

Pembuat Tali Tampar Tak Mampu Bayar Ujian


DEMAK - Mahalnya biaya pendidikan kembali dirasakan warga miskin di Demak, Jawa Tengah. Seorang pembuat tali tampar tak mampu membayar ujian anaknya yang mendekati angka Rp2 juta. Biaya tersebut jauh dari penghasilannya yang hanya sekira Rp6 ribu per hari.

Lianah (58), warga RT 7 RW 3 Desa Menur, Kecamatan Mranggen, ini hanya dapat memandangi surat pemberitahun dari sekolah anaknya yang menyatakan dia harus membayar Rp1.904.000 agar dapat mengikuti ujian nasional. Ketika pihak sekolah mendatangi rumahnya, Lianah bingung bagaimana mendapatkan dana tersebut. Anak bungsunya, Shobar, merupakan siswa jurusan Multimedia SMK Al Kautsariyah, Desa Jamus, Mranggen.

Sebagai pembuat tali tampar dari tanaman gebang, Lianah mengaku biaya tersebut sangat jauh di atas kemampuannya. Apalagi, selama lebih dari enam bulan terakhir, Shobar juga menunggak biaya SPP.

Janda beranak delapan ini merasa tak akan pernah mampu membayar biaya-biaya pendidikan anaknya. Karena, dalam sehari, mulai mencari tanaman gebang sebagai bahan tali hingga memelintirnya menjadi tampar, dia hanya dapat mengumpulkan tak lebih dari tiga gulung tampar. Padahal, tampar gebang yang akan diolah lagi menjadi berbagai macam kerajinan itu hanya dihargai Rp2 ribu per gulung.

Kepala bagian tata usaha SMK Al Kautsariyah Mushonef mengatakan, mahalnya biaya ujian terutama dikarenakan pelaksanaan berbagai ujian akhir menginduk pada sekolah lain. Selain itu, peserta ujian juga dikenakan biaya penginapan di dekat sekolah agar tak terlambat mengikuti ujian.

Ujian akhir siswa SMK meliputi ujian sekolah, ujian praktik, ujian kompetensi kejuruan, dan ujian nasional. Pelaksanaan ujian sekolah dan teori kejuruan pada 14 -21 Maret. Sementara ujian nasional pada 18-21 April mendatang. (rfa)(Taufik Budi/SUN TV/rhs)


Sumber : http://kampus.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Sevent Segmen Arduino

Salah satu topik yang menarik untuk dibahas untuk malam ini , sambil datangnya waktu shubuh ( pagi ). Banyak sekali project yang dapat dibuat. Beberapa contohnya adalah jam digital dengan seven segment, stopwatch dengan 7 segment atau display jam sholat digita l yah walaupun sudah banyak yang membahasnya. Untuk membuat alat yang saya sebutkan diatas,  perlu memahami dulu bagaimana cara untuk memprogram seven segment menggunakan arduino . Karena dasar dari itu semua adalah menyalakan seven segment sesuai keinginan. Banyak sekali metode yang dapat digunakan untuk memprogram 7 segment. Beda metode beda juga rangkaian yang digunakan. Salah satu metode yang sangat sederhana dan tidak membutuhkan banyak rangkaian adalah metode scanning . Apa itu metode scanning ?? Yuk lanjutkan baca sampai selesai yaa !! metode ini akan saya gunakan untuk matakuliah yang saya akan ajarkan...... Apa Itu Metode Scanning ?? Salah satu metode memprogram seven segment yang banyak digunakan adalah metode

74hc595 Shift Register

IC  74HC595   Arduino. penghematan pin arduino 74HC595  adalah IC ( integrated circuit , sirkuit elektronika terpadu) dari keluarga TTL seri 74 xx yang berfungsi sebagai  Shift Register . Kami menjual IC ini dalam 2 pilihan kemasan / packaging: versi DIP-16 ( Dual In-line Package  16 pin, 4 IC per paket) dan versi SMD ( Surface Mounted Device , 74HC595D, 5 IC per paket). Komponen elektronika ini memiliki register (kumpulan  flip-flop ) sepanjang 8-bit yang menerima masukan secara serial dan keluaran paralel dalam 8-pin keluaran. Data masukan disimpan pada register penyimpanan tipe-D sepanjang satu byte (8 bit D-type  storage register ). Gambar IC  74HC595   Gambar Schematic  74HC595   Di bawah ini adalah contoh rangkaiannya

Masjid Agung Banten

Selain sebagai obyek wisata ziarah, Masjid Agung Banten juga merupakan obyek wisata pendidikan dan sejarah. Dengan mengunjungi masjid ini, wisatawan dapat menyaksikan peninggalan bersejarah kerajaan Islam di Banten pada abad ke-16 M, serta melihat keunikan arsiteksturnya yang merupakan perpaduan gaya Hindu Jawa, Cina dan Eropa. Sejarah pendirian Masjid Agung Banten berawal dari instruksi Sultan Gunung Jati kepada anaknya, Hasanuddin. Konon, Sunan Gunung Jati memerintahkan kepada Hasanuddin untuk mencari sebidang tanah yang masih “suci” sebagai tempat pembangunan Kerajaan Banten. Setelah mendapat perintah ayahnya tersebut, Hasanuddin kemudian shalat dan bermunajat kepada Allah agar diberi petunjuk tentang tanah untuk mendirikan kerajaan. Konon, setelah berdoa, secara spontan air laut yang berada di sekitarnya tersibak dan menjadi daratan. Di lokasi itulah kemudian Hasanuddin mulai mendirikan Kerajaan Banten beserta sarana pendukung lainnya, seperti masjid, alun-alun, dan pasar. P