CIRUAS – Harga gabah petani di Kabupaten Serang anjlok sejak sebulan terakhir. Padahal mayoritas petani saat ini sedang panen raya. Mereka meminta pemerintah segera mengendalikan harga gabah yang terus melorot agar petani tidak rugi.
Masniyah, petani di Desa Cerukcuk, Kecamatan Tanara, mengaku telah memanen padinya seluas setengah hektare dan mendapatkan tiga ton gabah. Ia tidak langsung menjual seluruh hasil panennya karena gabahnya hanya dihargai Rp 2.200 per kg oleh tengkulak. “Saya hanya menjual setengah saja,” kata Masniyah, Minggu (6/3).
Rendahnya harga gabah tak sepadan dengan modal tanam yang telah ia keluarkan mulai dari bibit, pengolahan lahan, perawatan, pupuk, dan pestisida. “Saya habis dana sekitar Rp 3 juta untuk setengah hektare, itu belum termasuk tenaga untuk mengusir hama,” katanya.
Abdul Latif, petani di Desa Samparwadi, Kecamatan Tirtayasa mengaku, meski harganya anjlok, ia terpaksa menjual gabahnya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Latif mempertanyakan menurunnya harga gabah di saat musim panen. “Ini biasanya hanya permainan tengkulak, kami minta pemerintah turun tangan,” katanya.
Pantauan Radar Banten di sebuah penggilingan padi di Kecamatan Ciruas, harga gabah memang sedang turun. Mamat, pemilik penggilingan padi di Desa Keserangan, Kecamatan Ciruas, mengaku membeli padi dari para petani Rp 2.750 sampai Rp 2.850 per kg untuk gabah kering giling. “Bulan ini sedang turun, ini kami duga karena di hampir semua daerah sedang panen,” katanya.
Menurut Mamat, pada Januari lalu harga gabah kering giling sempat Rp 4.000 per kg untuk kualitas baik, kualitas sedang Rp 3.700 per kg, dan kualitas rendah Rp 3.500 per kg. “Sekarang pasokan gabah sedang melimpah,” katanya.
Meski harga gabah sedang anjlok, Mamat mengaku tidak untung besar lantaran harga beras di pasaran pun sedang turun.
Hingga kini, pemerintah belum menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) beras dan gabah. Dengan demikian, HPP tahun ini masih berpatokan pada harga tahun lalu yakni Inpres Nomor 7/2009 tentang Kebijakan Perberasan Nasional. Berdasarkan Inpres tersebut harga pembelian gabah kering panen (GKP) dalam negeri di tingkat petani Rp 2.640/kg, sedangkan harga gabah kering giling (GKG) Rp 3.300/kg. (mg-8/fau)
Sumber : http://radarbanten.com
Masniyah, petani di Desa Cerukcuk, Kecamatan Tanara, mengaku telah memanen padinya seluas setengah hektare dan mendapatkan tiga ton gabah. Ia tidak langsung menjual seluruh hasil panennya karena gabahnya hanya dihargai Rp 2.200 per kg oleh tengkulak. “Saya hanya menjual setengah saja,” kata Masniyah, Minggu (6/3).
Rendahnya harga gabah tak sepadan dengan modal tanam yang telah ia keluarkan mulai dari bibit, pengolahan lahan, perawatan, pupuk, dan pestisida. “Saya habis dana sekitar Rp 3 juta untuk setengah hektare, itu belum termasuk tenaga untuk mengusir hama,” katanya.
Abdul Latif, petani di Desa Samparwadi, Kecamatan Tirtayasa mengaku, meski harganya anjlok, ia terpaksa menjual gabahnya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Latif mempertanyakan menurunnya harga gabah di saat musim panen. “Ini biasanya hanya permainan tengkulak, kami minta pemerintah turun tangan,” katanya.
Pantauan Radar Banten di sebuah penggilingan padi di Kecamatan Ciruas, harga gabah memang sedang turun. Mamat, pemilik penggilingan padi di Desa Keserangan, Kecamatan Ciruas, mengaku membeli padi dari para petani Rp 2.750 sampai Rp 2.850 per kg untuk gabah kering giling. “Bulan ini sedang turun, ini kami duga karena di hampir semua daerah sedang panen,” katanya.
Menurut Mamat, pada Januari lalu harga gabah kering giling sempat Rp 4.000 per kg untuk kualitas baik, kualitas sedang Rp 3.700 per kg, dan kualitas rendah Rp 3.500 per kg. “Sekarang pasokan gabah sedang melimpah,” katanya.
Meski harga gabah sedang anjlok, Mamat mengaku tidak untung besar lantaran harga beras di pasaran pun sedang turun.
Hingga kini, pemerintah belum menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) beras dan gabah. Dengan demikian, HPP tahun ini masih berpatokan pada harga tahun lalu yakni Inpres Nomor 7/2009 tentang Kebijakan Perberasan Nasional. Berdasarkan Inpres tersebut harga pembelian gabah kering panen (GKP) dalam negeri di tingkat petani Rp 2.640/kg, sedangkan harga gabah kering giling (GKG) Rp 3.300/kg. (mg-8/fau)
Sumber : http://radarbanten.com
Comments
Post a Comment
Terimakasih Anda Sudah Mengunjungi Dan Semoga Blog Ini Bermanfaat